• Forsyth Puggaard posted an update 2 years, 8 months ago

    SariAgri – Alumni IPB University Bayu M Anggara merintis FishLog, program transformasi digital logistik dan pengolahan terintegrasi bagi petambak ikan dan nelayan. Saat ini, FishLog memiliki lebih dari 20 cold storage di Indonesia dan lebih dari 40 usaha kecil menengah perikanan di Jabodetabek.

    Bayu memutuskan mengawali karirnya di perikanan dengan melihat peluang dari masalah yang banyak dihadapi nelayan.

    "Secara keilmuan, ikan merupakan komoditas pertanian yang paling cepat rusak. Hal ini dapat dibuktikan jika ikan diletakkan di meja selama dua jam, maka kualitasnya sudah menurun," ujar Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) itu, Rabu (2/6/2021).

    Baca Juga: Ancaman Kekeringan, Kementan Minta Petani Indramayu Manfaatkan Pompa Air Lima Jenis Ikan yang Bisa Dibudidayakan di Air Payau

    Bagi Bayu, tantangan itu menjadikan proses pengelolaan ikan menarik untuk diperhatikan. Di awal memulai usaha, dia memproses ikan beku bersama temannya yang kemudian tercetus untuk menjadi pemasok ikan beku.

    "Setelah mengamati, ternyata banyak petani dan nelayan yang mengalami problem serupa. Apalagi pada saat musim-musim panen raya, di situ benar-benar harga drop. Dengan latar belakang itu akhirnya kita coba bentuk FishLog dengan misi membantu petani dan nelayan untuk memproses ikan, meng-handle supply chain pasca-aquaculture itu sendiri, jadi kami fokus ke pasca-panen," katanya.

    Pemuda asal Jepara, Jawa Tengah itu menjelaskan keputusannya menjadi wirausaha dilatarbelakangi keinginan membantu banyak dan berguna bagi orang lain.

    Isu Perikanan Terbaru
    Berita Perikanan Terkini "Bagi saya berwirausaha itu keren dan pola pikir ini terbentuk dari bangku kuliah," katanya.

    Pria berusia 26 tahun itu memulai berwirausaha dari industri yang dipahaminya, perikanan.

    "Saya memiliki orang tua yang keduanya adalah pegawai negeri sipil (PNS) guru SD, kakak saya juga PNS. Saya memutuskan untuk tidak jadi PNS bukan karena tidak ingin, saya hanya mencari alternatif lain apa yang menarik untuk saya tekuni nantinya. Ketika kuliah, mindset saya dibangun dengan sudut pandang entrepreneur yang keren," katanya.

    Baginya, wirausaha menarik karena dapat membantu banyak orang dan dapat berdampak pada orang lain.

    "Hal ini yang tidak diajari orang tua saya, akhirnya saya mulai pelajari dan merasa akan mendalami ini. Kemudian saya mulai dari industri yang saya pahami, yaitu dunia perikanan. Akhirnya entrepreneurship itu tumbuh dari mindset saya dengan minat belajar yang tinggi, karena saya selalu bosan jika melakukan sesuatu yang sifatnya rutinitas. Dengan rasa lapar inilah yang dapat membuat saya bertahan," jelasnya.

    Bayu menambahkan keputusannya menjadi pengusaha tidak lepas dari dukungan keluarga dan relasi.

    "Jadi semua hal yang harus kita lakukan maka lakukanlah. Yang harus kita korbankan adalah waktu luang dan waktu tidur kita. Jangan lupa juga untuk meminta doa dari orang tua. Setelah itu, jika kita ingin maju, maka kita perlu dilingkari oleh teman yang ingin maju juga. Jadi lakukan saja dulu, cari teman dan perbanyaklah relasi," pungkasnya.